JUDUL :
PENERBITAN
BUKU ANTOLOGI GEGURITAN BERGAMBAR
UNTUK BOCAH.
PENDAHULUAN
Berdasarkan
Keputusan Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah,
menyatakan bahwa Mata pelajaran Bahasa Jawa dan Kesenian Daerah ditetapkan
sebagai muatan lokal (mulok) resmi daerah disekolah percontohan kurikulum 2013
Jawa Tengah.
Dengan
peraturan seperti itu menguatkan bahwa pelajaran Bahasa Jawa tetap diajarkan di
kurikulum 2013 di SD/MI, SMP/MTS,SMK/SMA/MA di seluruh Jawa Tengah. Untuk
merayakan keputusan itu, berbagai macam metode pembelajaran untuk Mata Pelajaran
Bahasa Jawa terus dikembangkan guna mengaktualisasikannya.
Seperti
yang kita ketahui, pelajaran bahasa memuat 5 materi besar, yaitu teks sastra,
nonsastra, kebudayaan, aksara Jawa, lagu Jawa dan nulis aksara Jawa. Disini
penulis akan membahas sesuai dengan judul yaitu materi teks sastra. Salah satu genre Sastra
Jawa adalah puisi Jawa atau biasa disebut geguritan.
Beberapa dekade dekade terakhir ini, sastra Jawa khusunya geguritan mengalami kemorosotan
yang tinggi. Banyak pakar yang menyebut bahwa puisi Jawa sedang melakoni mati
suri.
Fakta
itu memang benar adanya. Ketika kita masuk ke sekolah SD/SMP khususnya di
perpustakaan dan mencari buku tentang geguritan, pastinya petugas akan langsung
menunjuk ke sebuah majalah Jawa. Majalah Jawa itu adalah penyebar semangat,
Joko Lodhang, JayaBaya. Tapi jika kita cermat untuk mengamati, geguritan yang
disuguhkan dalam majalah itu adalah
geguritan yang diperuntukkan untuk orang dewasa atau umum. Dilihat dari
bahasanya juga menggunakan kosakata yang jauh dari pengertian para siswa,
khusunya siswa SD. Dan sekali lagi jika kita mencari buku kumpulan geguritan
yang ditujukan untuk SD, kita akan kesulitan untuk mendapatkannya. Entah itu di
perpustakaan sekolah, perpustakaan umum/anak, maupun dipusat perbelanjaan buku.
Padahal buku antalogi geguritan sangat dibutuhkan para siswa khusunya SD dalam
mempelajari geguritan dan untuk bacaan siswa sebagai penambah pengetahuan dalam
hal bahasa Jawa.
Untuk
mengatasi masalah itu, perlu diadakan penerbitan buku antalogi geguritan yang
ditujukan khusus untuk siswa SD. Karena siswa SD mempunyai ketertarikan dengan
warga dan gambar, maka buku antologi geguritan ini selain penggunaan bahasa
yang menarik, dan mudah dipahami, juga akan memadukan antara warna dan gambar.
Jika
buku antalogi ini dicetak dan diedarkan ke perpustakaan SD-SD khusunya daerah
Jawa Tengah, maka akan sedikit membantu untuk penyediaan bahan bacaan geguritan
bocah yang semakin susah ditemukan.
TUJUAN
Untuk membantu
perpustakaan dalam penyediaan buku bacaan antologi geguritan bergambar untuk
bocah.
MANFAAT
1.
Menambah bahan bacaan geguritan di perpustakaan SD.
2.
Mengajarkan siswa
untuk menyukai bahasa Jawa khusunya geguritan, karena buku dikemas dengan
menarik.
3.
Dapat membantu guru SD dalam
proses pembelajaran bahasa Jawa khusunya membacageguritan.
4.
Menumbuh kembangkan
daya imajinasi siswa dalam memahami geguritan.
5. Bisa
dijadikan lahan usaha baru, yaitu menerbitkan
kumpulan geguritan bergambar untuk bocah.
6. Ikut
Berpartisipasi dalam dunia pendidikan khusunya pelajaran bahasa Jawa.
GAGASAN
Penulis adalah mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa Jawa Univet Bantara Sukoharjo. Oleh karena itu,
setelah wisuda banyak mahasiswa yang melamar menjadi guru bahasa Jawa. seperti
penulis disini, dalam kuliah keseharian, mata kuliah yang kami tempuh selalu
berurusan dengan materi bahasa Jawa, termasuk materi geguritan.
Dari
hasil diskusi antara dosen dan mahasiswa, ditemukan masalah yang mungkin bagi
penulis adalah masalah yang serius. Masalah itu adalah kelangkaan buku bacaan
kumpulan geguritan untuk siswa SD. Setelah penulis melakukan observasi di
beberapa perpustakaan SD sekitar kampus, ternyata fakta itu benar adanya. Maka sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa
Jawa, penulis mempunyai gagasan untuk menerbitkan buku antologi geguritan untuk
siswa SD.
Berdasarkan
tinjauan di lapangan, yaitu di SD, penulis menemukan solusi bagi guru pengajar
bahasa Jawa di SD, yaitu ketika materi membaca geguritan maka guru akan menyuruh
siswa untuk membuka LKS(Lembar Kerja Siswa) atau buku materi. Namun, kekurangan
dari buku dan modul itu hanya berisi beberapa geguritan saja dan sangat
terbatas. Penulis menyadari bahwa jumlah geguritan yang terbatas itu memang
hanya untuk mengisi materi yang bersangkutan saja. Dengan kondisi yang seperti
itu, para siswa mungkin akan dikerdilkan dengan bacaan geguritan yang itu-itu
saja. Padahal bacaan geguritan untuk bocah adalah bacaan yang tidak terbatas
mengenai aspek kehidupan, contohnya mengenai keindahan alam, kekuasaan Tuhan,
bencana alam, kejujuran, toleransi, hormat kepada orang tua dan masih banyak
lagi. Seperti kita temui dalam puisi-puisi berbahasa Indonesia.
Penulis
yakin, sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jawa akan mampu
menulis kumpulan geguritan bocah itu. Untuk memenuhi target penulisan, penulis
juga akan mengundang para dosen bahasa Jawa, kakak tingkat, alumnus dan
beberapa guru bahasa Jawa untuk ikut berpartisipasi dalam penulisan buku
antalogi geguritan bocah sebagai gagasan penulis.
Karena
gagasan ini merupakan penerbitan
buku geguritan bocah, maka akan melibatkan berbagai pihak dari Sekolah Dasar, yaitu Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, Guru pengajar Bahasa Jawa sebagai perantara siswa, siswa sebagai pembaca dan petugas
perpustakaan sebagai pengawas buku di perpustakaan.
Langkah yang akan ditempuh demi terwujudnya buku
antalogi geguritan bocah ini, untuk pertama kalinya adalah menulis geguritan
itu sendiri. Sesuai keterangan diatas, penulisan akan dibantu oleh para
dosen bahasa Jawa, kakak tingkat, alumnus dan beberapa guru bahasa Jawadengan
memberitahukan sebelumnya. Setelah selesai ditulis dan diedit oleh dosen yang
kami tunjuk, maka naskah siap untuk dicetak. Untuk langkah berikutnya adalah
mensosialisasikan keberbagai perpustakaan SD yang kami tunjuk.
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan
dalam PKM-GT ini adalah Penerbitan Buku Antologi Geguritan Bergambar Untuk Bocah.
Buku antalogi akan didesain semenarik mungkin, yaitu dengan tulisan yang
memikat dan berwarna, memakai bahasa yang dipahami siswa SD dan akan
mencamtumkan gambar sebagai penguatnya.
(Contoh dalam lampiran).
Teknik implementasi
yang akan dilakukan pada PKM-GT ini adalah menulis geguritan untuk langkah yang pertama. Sesuai keterangan diatas,
penulisan akan dibantu oleh para dosen bahasa Jawa, kakak tingkat,
alumnus dan beberapa guru bahasa Jawadengan memberitahukan sebelumnya. Setelah
selesai ditulis dan diedit oleh dosen yang kami tunjuk, maka naskah siap untuk
dicetak. Untuk langkah berikutnya adalah mensosialisasikan keberbagai
perpustakaan SD yang kami tunjuk.
Prediksi hasil yang
akan diperoleh dari PKM-GT ini adalah bisa membantu
perpustakaan dalam penyediaan buku bacaan antologi geguritan bergambar untuk
bocah, Menambah bahan bacaan geguritan di perpustakaan SD, Mengajarkan siswa
untuk menyukai bahasa Jawa khusunya geguritan, karena buku dikemas dengan
menarik, Dapat membantu guru SD dalam proses pembelajaran bahasa Jawa khusunya
membacageguritan, Menumbuh kembangkan daya imajinasi siswa
dalam memahami geguritan, Bisa dijadikan lahan usaha baru, yaitu menerbitkan
kumpulan geguritan bergambar untuk bocah, Ikut Berpartisipasi dalam dunia pendidikan khusunya pelajaran bahasa
Jawa.
Oleh : Bisri Nuryadi
alumnus Univet Bantara Sukoharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar